PENGERTIAN AKHLAK TERPUJI(MAHMUDAH) DAN AKHLAK TERCELA(MAZMUMAH)

Galeri

gmbr akhlak terpuji

  1. PENGERTIAN AKHLAK

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).

Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi:

Artinya

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S. Ar-Ruum: 41).

  1. PENGERTIAN AKHLAK MAHMUDAH (TERPUJI)

Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya).

  1. Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah

Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.

  1. Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”

  1. Amanah

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

Dalam ayat lainnya, Allah juga berfirman:

إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh…” (QS. 33:72).

  1. Adil.

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah.

  1. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.

  1. PENGERTIAN AKHLAK MAZMUMAH (TERCELA)

Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya).

Dalam konteks pembahasan Akhlak itu,  maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga) bagian yaitu :

  1. Akhlak kepada Allah SWT

Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT.

  1. Akhlak kepada MakhlukNya

Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.

  1. Akhlak kepada Lingkungan

Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.

Contoh Sifat Mazmumah (Tercela) yaitu:

  1. Riya’ dan Sum’ah

 Diantara penyakit hati yang tidak hanya menimpa orang umum tetapi juga kader dakwah adalah riya dan sum’ah. Mulai dari definisi riya dan sum’ah, faktor penyebab, dampak buruk, fenomena riya dan sum’ah, sampai kiat mengatasinya. Insya Allah.

  1. 2.      Takabur dan Tahasud

Takabur artinya : sombong, congkak atau merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik kedudukan, keturunan, kebagusan, petunjuk, dan lain-lain.

Takabur itu terbagi atas 2 macam yaitu :

Takabur batin : yang merupakan pekerti di dalam hati

Takabur lahir : yang merupakan kelakuan-kelakuan yang keluar dari anggota badan, kelakuan-kelakuan ini amat banyak sekali bentuknya dan oleh karena itu sukar untuk dihitung dan diperinci satu persatu.

  1. Hasad

Pengertian Hasad

     Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap keberuntungan atau kenikmatan yang di peroleh.

Hasad merupakan akhlak yang tercela, harus dihindari dalam kehidupan sehari- hari. Wujudnya seperti memusuhi, menjelek- jelekan, mencemkan nama baik orang lain, dan lain- lain.

  1. Bahaya Sifat Hasad
  1. Menimbulkan permusuhan dan pertikain
  2. Menimbulkan perasaan dendam
  3. Menghilangkan persahabatan
  4. Tidak disenangi oleh orang banyak
  5. Menghilangkan semua aml baik yang telah dilakukan
  6. Dibenci Allah SWT ( mendapat dosa )
  1. Cara menghindari sifat hasad ( dengki )
  2. Meningkatkan iman dan taqwa kerada Allah SWT.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT,dengan harapan hati dan pikiran menjadi tenang.
  4. Menyadari bahwa hasad dapat menghupus kebaikan.
  5. Mempererat tali persaudaraan guna terjalin kerukunan dan kebersamaan
  6. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT
  7. Menumbuhkan sifat qan’ah ( merasa cukup terhadap apa yang dimiliki )

Tinggalkan komentar